Senin, 25 Mei 2009

KEBENARAN dari eksistensi perusahaan rokok

Negara : Perusahaan rokok telah menolong orang (mempekerjakan banyak orang) supaya bisa memiliki pekerjaan. Dan bisa membantu perekonomian mereka. Fakta : Perusahaan rokok telah meracuni lebih banyak orang dibanding dengan mereka yang di”tolong”nya. Negara : Perusahaan rokok telah menolong negara dengan menyumbang banyak Devisa. Fakta : Perusahaan rokok mencoba untuk membuat negara bergantung pada perusahaan rokok. Sehingga seolah2 negara tidak akan bisa berbuat apa-apa tanpa mereka. Coba dipikirkan KEBENARAN nya… kebenaran yang benar-benar (sungguh-sungguh) BENAR!! Dan buka lagi kebenaran yang merupakan hasil daripada kompromi sana-sini. Perusahaan rokok itu perusahaan yang lebih banyak merusak daripada menolong. Memang yang terlihat adalah yang baik jika kita dipaksa untuk yang katanya orang2 sok bijak yang kemudian ngetren disebut Motivator adalah “Berpikir Positif”. Menyumbang devisa terbesar bagi negara, menyerap banyak tenaga kerja, bahkan yang aling ironis adalah dalam event-event olah raga di Indonesia banyak sekali di sponsori oleh perusahaan-perusahaan rokok, yang rasanya adalah sesuatu yang bertentangan. Padahal apa yang mereka(“motivatior”) ajarkan adalah apa yang benar menurut orang2 dan mereka sebenarnya tidak mengerti apa arti sebenarnya dari kata KEBENARAN itu sendiri. Kebenaran tanpa kompromi. Sebenarnya jika kita mau buka mata hati kita, mau melihat dan mengerti serta melakukan kebenaran itu sendiri, maka saya yakin kita akan melihat bahwa perusahaan rokok itu juga terlibat dalam kegiatan PEMBUNUHAN MASSAL. Perusahaan rokok itu bisa diibaratkan sebagai musuh dalam selimut, atau kalau bahasa dalam ilmu sejarah yang pernah kita pelajari maka Bahaya Laten itu sendiri pun bisa dikatakan telah terjadi melalui perusahaan rokok. Dimana negara dibuat seolah2 tak berdaya, tanpa kehadirannya. Negara kita yang konon katanya telah merdeka, sebenarnya sedang dijajah.Kita di cuci otak sehingga tanpa sadar kita ikut merasa bahwa perusahaan rokok itu penolong. Coba bandingkan yang ditolong oleh perusahaan rokok melalui lowongan kerja dan melalui devisa yang disumbangkan ke negara, dengan realitas bahwa satu batang rokok yang dihisap dan dihembuskan itu meracuni berapa orang?? Dan dalam satu hari berapakah orang yang menghisap racun dan menghembuskan racun (dan lebih berbahaya) ke udara bebas ini. Perusahaan rokok meracuni orang-orang dan (secara tidak langsung) orang-orang yang teracuni akan membunuh(meracuni) orang lain. Lalu beberapa orang yang sudah teracuni dan sudah tak memiliki otak yang encer mulai berkata-kata bijak, “makanya jangan mau diracuni ikutan aja meracuni, adil kan?” sebuah konsep keadilan yang tidak dilandasi dengan KEBENARAN yang benar-benar BENAR. Mata balas mata, gigi balas gigi, “karena aku sudah diracun yah aku harus meracuni biar bisa imbang”. Di dunia ini harus ada keseimbangan ada jahat pasti ada baik, pertanyaan nya adalah APAKAH KESEIMBANGAN YANG SEPERTI INI DIPERLUKAN??? Hidupku sudah terlalu lurus (baik)… rasanya hidupku tidak ada keseimbangan jadi aku harus melakukan sesuatu yang jahat, supaya hidupku seimbang. Apakah ini KEBENARAN?? Tanyalah diri anda. Saya yakin anda tidak akan mengatakan “iya” Setelah anda membaca artikel ini seharusnya anda dapat terbuka hatinya dalam pengertian akan KEBENARAN itu sendiri. KEBENARAN itu mutlak adanya dan bukan hasil kompromi. Jika anda ingin atau sedang bekerja diperusahaan rokok pertimbangkan lah kembali apa yang anda lakukan. Anda (akan atau sedang) bekerja di sebuah perusahaan yang berlebel “serigala berbulu domba” inilah kebenaran itu… anda (akan atau sedang) bekerja di perusahaan yang melakukan (sedang) melakukan PEMBUNUHAN MASSAL. AKANKAH ANDA TURUT SERTA MENJADI “PEMBUNUH”? Pertanyaan terakhir adalah “MAUKAH ANDA BERTOBAT”, setelah melihat KEBENARAN ini. Saya tidak mengajak anda menghancurkan perusahaan rokok dalam artian melakukan kerusakan fisik di perusahaan tersebut. misalnya dibom, disabotase dll. Tapi dengan adanya kesadaran dan anda tidak melanjutkan apa yang anda lakukan saat ini untuk turut serta dalam membangun usaha PEMBUNUHAN MASSAL ini. Dengan sendirinya ia akan jatuh juga. Ini tidaklah mudah (dan saya percaya itu). Tapi bukankah kiloan kilometer yang kita jalani juga berawal dari setapak?

1 komentar:

tas branded mengatakan...

memang inilah dilema terbesar pemerintah....yang bisa kita lakukan gimana dari kita jangan merokok .....?